Di dunia percetakan ada dua pilihan utama terkait penggunaan mesin cetak untuk menangani order cetakan yaitu mesin cetak offset dan digital printing. Mesin cetak offset merupakan teknologi cetak yang paling banyak digunakan dan telah ada sejak awal abad 19 ( sekitar tahun 1817) hingga sekarang. Sedangkan digital printing adalah teknologi baru, dimana bisa mencetak sesuai kebutuhan kita, tidak harus mencetak dalam jumlah banyak seperti offset.

Jika Anda ingin mencetak Catalog misalnya, mesin manakah yang akan digunakan? Cetak offset atau digital printing? Jawabannya tergantung situasi dan kondisi. Karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk bisa memutuskan mesin mana yang akan kita gunakan, maka cara terbaik adalah memahami perbandingan keduanya.

Berikut ini perbandingan mesin cetak offset vs digital printing.

Offset Printing Digital Printing
File untuk dicetak Harus menggunakan Film Print Softcopy Langsung
Pembawa Gambar Pelat Drum
Resolusi 2400 x 2400 dpi Setara 1.800 x 600 dpi
Penyetelan Perlu Penyetelan Tidak perlu
Warna CMYK dan PMS, bisa warna khusus CMYK, RGB, tidak bisa warna khusus
Ukuran Kertas Bisa sampai 70×100 cm2 (A1) A3+ ukuran (32,5 x 48,8 cm2)
Variasi Bahan Kertas HVS, Art Paper, Art Carton, Sticker, Kertas Vancy. Ketebalan kertas bisa mencapai 320 gsm HVS, Art Paper, Art Carton max 310 gr
Biaya per lembar Semakin banyak semakin murah Sedikit atau banyak, harga tetap

Setelah mengetahui perbedaan di atas, maka sebaiknya

Pilihlah Digital Printing jika :

Anda ingin mencetak cuma sedikit yaitu antara 1 sampai 300 lembar.
Anda ingin mendapatkan hasil hari itu juga. Bahkan jika antrian sedang sepi, Anda bisa menunggu sampai selesai.
Anda tidak membutuhkan warna khusus. Digital printing memang bisa membuat output warna Pantone, tetapi hasilnya tidak real karena Pantone yang dihasilkan hanya simulasi saja.
Anda ingin mencetak dokumen yang memiliki perbedaan di beberapa bagiannya maka digital printing bisa menanganinya. Contoh : mencetak tiket/kupon dengan nomor yang berbeda.

Dan Pilihlah Offset Jika:

Anda ingin mencetak dalam jumlah banyak karena biaya per lembarnya jadi lebih murah.
Anda menggunakan kertas tebal (lebih dari 260 gr) dan mungkin permukaannya agak kasar seperti kertas samson atau vancy paper lainnya.
Anda ingin mencetak dengan warna khusus seperti yang dimiliki oleh Pantone Match System.
Anda memiliki waktu yang lebih longgar (2 – 3 hari kerja)

Contoh kasus :

Kasus #1 :
Misalkan Anda ingin mencetak brosur 1 muka, ukuran A4, full color dengan jumlah cuma 50 lbr. Maka perhitungannya adalah sbb :
Dengan Digital Printing : untuk 50 lembar biaya cetak per hal Rp 2.500,-. Total Rp 125.000
Dengan Offset Printing : Rp 300 rb (cetak) + Rp 70 rb (pelat) + 50 rb (kertas ) = Rp 420.000,- (total)
Rp 420.000/ 50 = Rp 8.400 / exp
Dalam kasus ini berarti lebih hemat menggunakan Digital printing

Kasus #2 :
Cetak brosur 1 muka, ukuran A4, full color, jumlah 500 exp.
Dengan Digital Printing maka harga paling murah yaitu Rp 2.000 / hal.
Dengan cetak offset : Rp 300 rb (cetak) + Rp 70 rb (pelat) + Rp 100 rb (kertas) = Rp 470 rb
berarti per lembar Rp 470 rb/500 = Rp 940 / lembar.
Dalam kasus ini berarti lebih hemat menggunakan Offset Printing

Begitulah contoh perhitungan menggunakan offset dan digital printing, sekarang pilihan ada ditangan Anda mau menggunakan yang mana…??