Ubah pola pikir anda tentang percetakan, Pola pikir seseorang akan mempengaruhi emosi dan akan mempengaruhi tindakan,akan menentukan hasil. Demikian juga dengan Warna yang merupakan salah satu KEY POINT penting dalam Industri Grafika. Ada beberapa MIndset/pola pikir yang kurang tepat di pegang di era digital saat ini. Perubahan teknologi, kebutuhan customer dan lain sebagainya, menuntut pola perubahan POLA PIKIR  setiap orang yang terlibat dalam proses produksi dalam Industri Grafika, di antaranya adalah:

1.Mesin cetak bisa ” Mengejar warna “Atatu “Koreksi warna”

Pola pikir ini terbentuk di era Computer to film (CTF), didalam percetakan hanya menerima film separasi warna dan progresissive proof/printer dari kliennya, sehingga percetakan harus memenuhi keinginan klien dan “MENGEJAR WARNA” sedemikian rupa. Namun pada era digital dan computer to plate(CtP)dan direct Imaging, konsep tersebut tidak berlaku lagi karena sudah munculnya konsep “Standarisasi”dan Standard Internasional.

2.Urusan warna adalah urusan percetakan

Pola pikir ini pun sudah tidak tepat lagi, karena saat ini dengan adanya tuntutan kecepatan dan harga bersaing, maka perlu adanya kerjasama antara yang membuat dan yang mempersiapkan file tersebut, Komunikasi warna yang efektif harus di bangun oleh kedua pihak pada akhirnya mencapai “WIN-WIN SOLUTIAN”

3.Kalau sudah beli software dan hardware color managemen, maka semua masalah pasti beres

Pola pikir ini tidak lah tepat, dikarenakan ibarat sebuah parasut jika tidak di buka maka tidak dapat berfungsi. Software dan hardware Color Management pun jika tidak di gunakan dan di praktekkan dengan benar  dan terkontrol maka hasilnya pun tidak optimal dan tetap muncul masalah.

4.Desainer Grafis tidak perlu belajar tentang proses produksi cetak.

Tentu saja pola pikir ini berlaku buat para Desainer Grafik yang mau melewatkan “PELUANG” menajadi Desainer Grafis professional. “TAU PERSIS” dan bertanggung jawab terhadap hasil akhir produk yang di desainnya (punya team yang memahami print productian). Bukan sekedar bagus di monitor maupun di digital proof saja, tetapi juga bagus sampai hasil cetakan nya. Dengan mengetahui proses produksi, maka seorang desain grafis bisa berkomunikasi dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin terjadi dan tentu saja.

5.Color Management itu ribet

Ha…ha…ha… itu persis sama dengan pendapat saya beberapa tahun yang lalu, tetapi untungnya istilah “color Management itu Ribet” sudah saya ganti dengan “Color Management itu Mudah dan asik ” Mengapa simple saja karena kalau orang sudah tahu konsepnya punya software dan hardware nya, lalu bekerja sama dengan spesialisasinya, maka tentu tidak sulit. sulit ketika kita tidak paham dan tidak mengimplementasinya dengan benar. Dan jangan lupa pastinya salah satu Benefit dari color Management adalah membuat hidup Anda lebih mudah punya waktu luang untuk hal-hal yang lebih penting (refreshing, dll). Anda ingin mengubah warna menjadi “BENEFIT” yang bisa menjadi KEUNGGULAN PERUSAHAAN atau pekerjaan anda? Ubah mindset anda !!